Setelah pementasan dalam rangka
Perayaan Satu Tahun Kelompok Lamsia Brajan. Latihan rutin tetap berlanjut.
Alhamdulillah, peminat di dunia tari semakin banyak. Untuk materi kedua saya
mengajarkan Tari Kidang untuk kelompok putri dan Tari Jaranan untuk kelompok
Putra.
Kami berlatih hanya di halaman
rumah salah satu warga Brajan, beliau adalah Hj Antun pemilik dari rumah yang
halamannya kami pakai. Kami dipersilahkan mempergunakan halaman untuk kegiatan
latihan menari. Walau tak terjun langsung beliau sangat mendukung kegiatan baik
kami. Kami sangat bersyukur masih ada orang yang peduli dengan kebudayaan
negeri ini.
Halaman tempat kami latihan |
Tanpa atap kami berlatih di bawah terik sinar matahari.Kalau
sudah musim hujan kami selalu bingung. Penuh dengan pertaanyaan mau latihan di
mana? Kadang pilihan terakhir harus meliburkan anak-anak, Ini hal yang sangat
menyedihkan. Tapi tak ada kata mengeluh. Karena kami semangat berkesenian. Kami
berharap ada beberapa orang lagi yang peduli dengan kami.
Pementasan ke-2. Kami membawa anak-anak pentas tari di Museum
Ibu Tien Jaten Karanganyar. Kebetulan setiap tanggal kelahiran Ibu Tien atau
dalam bahasa jawa disebut weton, di museum ini di adakan acara Wayang Kulit
Semalam suntuk. Biasanya kami para pelatih atas perintah beliau, Bp H BegugPurnomosidi juga sebagai Dalang, memerintahkan kami untuk ikut mengisi acara
pembukaan dengan Tari Bedaya dan Tari Kreasi kolaborasi wayang. Tapi untuk
kesempatan ini kami lebih memilih anak-anak dengan tujuan agar mereka bisa
belajar. Belajar apapun yang terbaik yang bisa diambil dari pementasan ini.
Pementasan ini kami
memberikan perfom Tari Kidang dan Tari Rampak. Teringat anak-anak yang dulu
kami ajarkan sekarang sudah beranjak remaja. Ada yang masih meneruskan menari
ada pula yang sudah vakum dengan menari.
Tari Rampak |
KIDANG TALUN
PANGANANE
JAGUNG LAWAN
LEMBAYUNG
SABANE TURUT LURUNG
AMONG ANGU PADI BANYU
WULU KUNING AWAK
LANGSING
YEN MLAKU
MILANG-MILING
E LAMUN LUMAYU PLASATAN KADULUU
Tari Kidang |
Kecerian penuh kecerian,
diam-diam kami memberanikan diri untuk mohon bantuan kostum dari Sanggar Darma
Giri Budaya, salah satu Sanggar yang sukses di daerah Kota Wonogiri. Saat itu
kami meminjam kostum tanpa dengan membayar uang sewa kostum, karena kami memang
baru rintisan belum ada pemasukan untuk mengadakan pembiayaan kostum dan
lain-lain. Terima kasih Sanggar Darma Giri Budaya
After perfom |
Tim Pelatih dan Perias |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar